Pages

Thursday 26 January 2012

too much



Don't have enough sleep, just have something that swimming in my head.
Feel something but express something else.
Mean something but say something else.
Too much thinking will make your head explode.
Now , I just can’t stop thinking. Even it hurts, well I don’t care right now.
Even when people said “just go with the flow” is a bullshit ever, yeah maybe I just can choose them.
But, limits of patience that I have, I wish I can control them lately.
Why you're so different than the others?
Why?
I just can wish to myself to be patient, to be fine, to be balanced, to be kind
And so what happened here?
Tell me, am I fall?

Saturday 14 January 2012

entahlah

Di akhir tahun kemarin, ya baru saja kemarin. Sebagai Gula, aku juga punya cerita. Ya entahlah aku pun sedikit gila, membuat filosofi sendiri tentangku dan sekitarku. Ah terserah. Aku mulai bercerita sekarang.


Sebagai Gula, aku bisa larut dengan apapun. Tinggal perbandingannya saja yang di ukur. Pas atau tidak. Aku mulai saja ceritaku dengan Kopi. Dulu, ya dulu, aku berkenalan, mengenal satu sama lain (hampir), namun nyatanya belum, berbagi kesukaan, berbagi cerita, ya apapun itu, bagiku itu sangat menyenangkan. Tapi kini, Kopi sudah tak terlihat atau pun terdengar, entah sudah berapa lama aku tidak bersamanya. Entah juga sudah berapa lama memori yang bersamanya larut, lenyap, dan mungkin akan permanen tidak kembali. Entahlah, semua terasa cepat. Aku juga mulai normal kembali, aku pun menetralisir segalanya, hingga memori yang tak ingin ku cerna dan ku bagi bersama tubuhku. Kusut. Ya pikiranku kusut sekusutnya. Ah, ingin rasanya tidak merasa kehilangan sesuatu, walaupun tahu, tetaplah kepura-puraan yang jadi prioritasku. Ku pikir semua ini juga sudah cukup. Ya sampai disini.


Tahun baru, harusnya menjadi awal baru. Aku pun sudah mendoktrin pikiran dan hatiku seperti itu. Ah, entahlah. Mungkin aku sudah melupakan semua, ya hampir. Aku pernah mendengar sebuah ungkapan yang ku dengar dari pemilik rumah yang menampungku sekarang. Seperti ini kurang lebih :
"Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil?"
"Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita"


Ah... Entahlah entahlah. Mungkin aku terlalu keras dalam berpikir. Kembali ke tahun baru, dan aku sudah benar-benar tidak mendengar Kopi. Kopi pun entah juga ada dimana. Pemilik rumah, ia pun sekarang mengganti keberadaan Kopi. Dengan Teh. Aku juga mulai menerimanya sebagai pengganti Kopi di awal tahun ini. Efeknya yang menenangkan, membuatku lebih nyaman sekarang.


Nyaman, itu yang kurasakan. Rasanya seperti sudah menjadi teman lama, tapi baru saja berkenalan. Tidak pernah senyaman ini. Aku juga belum bisa bercerita banyak tentang Teh. Entahlah. Ah lagi-lagi kata entahlah keluar dengan sendirinya.




Tertanda.




Gula Gundah Gulana

Sunday 1 January 2012

when suddenly it all starts to make sense


Me and you, what can we doWhen the words we use sometimesAre misconstrued

Well, I won't guess what's coming nextI can't ever tell youThe deepest well I've ever fallen into